Aku tidak mengerti mengapa malam ini aku bertingkah seperti
ababil. Aku tidak paham mengapa aku se-alay ini. Aku benar-benar tidak
mengerti. I have no reasons. I think I’m just to be on my own. I’m just me. Dan
aku malam ini adalah aku yang seperti makhluk Tuhan lainnya, mungkin. Jadi,
wajar kan jika aku juga bisa merasakan rindu yang teramat menderu ? Baiklah. Jujur,
sebelumnya aku memang belum pernah merasakan hal seperti ini. Rindu
serindu-rindunya rindu. Entahlah. Yang aku tau, rindu adalah soal waktu. Dan
protes apa yang dapat kita lakukan terhadap waktu ? Tidak ada.
Sekali lagi, mungkin aku terlampau alay malam ini. Tapi
biarlah. Meskipun malam ini kamu sangat menjengkelkan ( dan kali ini kamu
benar-benar menjengkelkan ) , tapi tetap saja. Yang namanya rindu tidak mudah
berlalu. Aku benar-benar tidak pernah merasakan rindu yang seperti ini
sebelumnya. Baiklah, biarkan aku menikmati rinduku dalam malamku. Setidaknya,
masih ada sisa-sisa baumu yang masih bisa kupeluk dan menghangatkan tidurku.
Selamat malam. Dan aku sungguh
merindukanmu.
No comments:
Post a Comment