Sunday, November 27, 2011

Just a little memory of him

Postingan kali ini..... lagi pengen ngegalau... (galau kok terus :p )
yah, tapi emang mau galau di mana lagi kalo bukan di sini? di twitter ? facebook ? udah capek galau di sosial network yang kayak gitu (endeeelll ! -_-") . Kali ini aku pengen bahas tentang cowok, yang aku nggak tau sebenernya aku itu suka apa nggak sama dia (dasar geje ya? iya emang ) . Jadi, sebenernya aku emang pernah suka sama adeknya cowok ini (lhoh?) , ya ! adeknya. Tapi sampe sekarang nggak kesampaian..heheh :p Tapi dulu, waktu aku lagi marak-maraknya suka sama adeknya, si cowok ini sering ngasih aku semangat. Cowok ini juga sering jadi sumber informasi buat aku tentang adeknya. Cowok ini berinisial "L" . Dia berwajah oriental, tapi asli keturunan Jawa. Cakep, udah pasti. Manis? buanget ! Kalo secara fisik, adeknya jauuuuuuuh beda sama nih cowok, bener-bener 180 derajat deh ! Lhah ? terus ngapain aku suka sama adeknya ya ? Sampe sekarangpun aku nggak tau jawabannya. Langsung aja, mas L ini orangnya pendiam, nggak banyak omong, pemalas (kayaknya) , pinter renang, pinter free throw, cool banget deh pokoknya ! Dia punya penyakit magh. Mas L punya adek, juga punya kakak. Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya seorang pelayar, adeknya pembalap. Terus, bagaimana dengan mas L ? Aku juga nggak tau sekarang mas L jadi apa. Dulu, aku denger-denger dia mau jadi polisi, tapi nggak lolos seleksi. Sebenernya aku juga nggak begitu kenal sama mas L ini. Aku cuma sekedar kenal as usual friend aja. Dulu pertama kali aku kenal mas L waktu aku mau sms adeknya, tapi waktu itu adeknya belom punya hape. Jadi aku tanya-tanya tentang adeknya lewat mas L ini. Mas L baiiiiik banget. Selalu bales sms ku, sabar jawab pertanyaan-pertanyaanku. Singkat cerita, waktu itu aku lagi pengen renang. Terus di kolam renang aku ketemu sama mas L. Entah kenapa, waktu itu, waktu aku berada di dekat mas L, aku ngerasa tenang. Padahal waktu itu aku masih jamannya suka sama adeknya, tapi nggak tau kenapa aku berasa lupa sama adeknya. Mas L bener-bener cool banget waktu renang. Waktu itu aku minta ajarin renang gaya katak, tapi dianya nggak bisa. Waktu mau pulang, aku sempet berjabat tangan, mungkin itu pertama dan terakhir kalinya. :')  Itu bener-bener moment indah buat aku, walopun cuma kayak gitu. Oh ya, pada suatu hari, aku dikasih tau sahabatku kalo mas L pacaran sama saudaraku. Entah... waktu denger itu, rasanya sakit banget. Padahal (lagi) aku masih jamannya suka sama adeknya. (-___-" ) Kabar terakhir yang aku denger tentang mas L, dia udah punya istri, dia udah menikah. Kabar itu juga sempat buat aku sakit hati dan udah pasti aku shock ! Malam ini, aku kangen banget sama mas L. Aku nggak tau, sebenernya aku lebih suka sama mas L apa adeknya. Karena kadang-kadang, aku juag kangen sama adeknya. Mungkin, aku lebh sering kangen adeknya daripada mas L. Tapi, setiap kali kangen sama mas L, rasa kangennya itu dalem bangeeet ! :'( Terakhir kali aku ketemu mas L waktu pesta ulang tahun temenku tanggal 11-11-11 kemaren. Waktu itu mas L sekeluarga. Ya udah pasti lah sama si adek juga. Waktu pertama ngeliat si adek, seperti biasa, aku seneng banget sampe mukaku merah ! Tapi setelah tau di belakangnya si adek ada mas L, sejujurnya aku langsung lupa sama si adek. Terakhir kali ketemu mas L, di tanggal yang kata orang-orang bagus itu,mas L pake kemeja putih, mas L masih tetap sama, mas L tetap manis,mas L tetap cakep dan mas L masih tetap dingin. I MISS YOU SO MUCH MAS L ! #np wish you were here - Avril Lavigne :')

Thursday, November 17, 2011

how far people must walk to be called as a human ?


Postingan kali ini lagi pengen bahas tentang salah satu masalah sosial yang masih mendunia di zaman yang bisa dibilang modern ini. It’s about “starvation” atau bahasa kepulauan kita, “kelaparan”. Semua orang pasti pernah ngerasain lapar kan? Entah itu orang normal maupun orang yang abnormal. Kelaparan emang udah jadi hakekat yang melekat pada orang yang masih bisa disebut “hidup”. Nggak peduli itu anak kecil sampe kakek-nenek pasti pernah ngerasain sama yang namanya “lapar”. Sebenernya sih ini memang hal yang bisa dibilang sepele ya, tapi.... kalau dipikir-pikir lagi, dampaknya sangat besar terhadap ‘kelanjutan’ orang yang masih ‘hidup’. Mungkin banyak orang yang mikir ngapain sih lapar aja pake dibahas, toh kalau lapar juga tinggal makan, haus tinggal minum, beres kan? Masalahnya, nggak semua orang di dunia ini segampang kalau kita pengen makan. Mereka nggak bisa kalau lapar langsung tinggal makan atau kalau haus langsung tinggal minum. Sampai-sampai muncul salah satu masalah sosial (banyak banget ya masalah sosial -__- ) yang disebut dengan “kelaparan”. Menurut  salah satu ensiklopedia , Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Nah, coba deh dicerna dari  kata yang bertype bold , “membutuhkan”. Bukankah jika ada yang membutuhkan berarti ada kebutuhan yang dibutuhkan ? Dan kalo ada kata membutuhkan dan dibutuhkan udah pasti ini melibatkan lebih dari satu pihak. Jadi intinya, kelaparan itu bisa diatasi jika ada lebih dari satu pihak.
Sekarang, masuk ke “the real examples of starvation”. Contoh kelaparan ? Sebagian yang ada di benak kita pertama kali adalah mereka ‘bangsa kulit hitam’. Entah kenapa ya, bangsa kulit hitam banyak sekali yang mengalami kelaparan. Entah itu di Ethiopia (yang sempat menggegerkan dunia), Kenya, Somalia, India, bahkan yang ada di negara kita sendiri, mereka yang berada di Papua maupun di NTT yang mungkin pernah ter-expose (mungkin juga masih banyak yang belum ter-expose). Kenapa sebagian besar harus bangsa kulit hitam ya ? (ngenesss ! -__- ) Kalau kita mau perhatiin, dari foto aja deh yang paling gampang, pasti identik sama foto-foto nya anak kecil bangsa kulit hitam yang sedang meminta-minta, makan makanan bekas, tubuh kurus kering (seperti busung lapar) gitu, atau apalah yang sejenis gitu. Apalagi kalo udah browsing tentang foto-foto kelaparan di Ethiopia sama Somalia itu, tragis banget ! (sebenernya semua kelaparan ya kebanyakan pasti tragis). Tapi kenapa di zaman yang katanya udah modern ini kelaparan masih ada ? Zaman yang orang udah bisa bikin makanan yang serba praktis, serba ekonomis, serba efektif, atau serba apapun deh, tapi masih ada bahkan nggak sedikit yang SERBA MIRIS !!! Bahkan ada buku yang menuliskan :
1.       $8 MILIAR SETAHUN UNTUK BELANJA KOSMETIK
2.       $11 MILIAR UNTUK KONSUMSI ES KRIM DI SATU BENUA
3.       $105 MILIAR UNTUK KONSUMSI ALKOHOL DI SATU BENUA
Helloooooooo..... apakah dana sebesar $124 MILIAR hanya untuk semua itu ???? Apa orang kelaparan yang nggak sedikit jumlahnya itu bisa dibeli dengan harga $124 MILIAR ????  Dana sebesar itu paling enggak bisa membantu mengatasi permasalahan sosial ini. Seenggak-enggaknya bisa mengatasi di salah satu negara lah atau seenggaknya bisa memberi tindakan yang “menghidupkan”. Tapi kenapa kesadaran manusia akan PENTINGNYA MEMBANTU SESAMA MAKHLUK TUHAN masih amat sangat rendah. Intinya di zaman sekarang ini cuman satu, “YANG KENYANG MAKIN KENYANG, YANG LAPAR MAKIN LAPAR”.
Hmmmmh.. semoga aja yang baca ini ada inspirasi atau apa deh  terserah yang penting peduli sesama makhluk Tuhan yang masih bisa di katakan “hidup”. Bukan sok berhati malaikat atau sok suci , aku nulis ini cuman pengen nyampein apa yang ada di pikiranku aja. Daripada ngebacot yang dengerin cuman tembok, mending ditulis kan? Seenggaknya bisa jadi bacaan ( entah bermanfaat atau enggak yang penting jadi bacaan :p ) So, kalau udah kayak gini “SEBERAPA JAUH MANUSIA HARUS BERJALAN UNTUK BISA DISEBUT SEBAGAI MANUSIA?” , I’m sure, all of you.. know it by your self ! :)