Friday, March 21, 2014

Entah Kamu Sebut Ini Apa



Aku tidak mengerti mengapa malam ini aku bertingkah seperti ababil. Aku tidak paham mengapa aku se-alay ini. Aku benar-benar tidak mengerti. I have no reasons. I think I’m just to be on my own. I’m just me. Dan aku malam ini adalah aku yang seperti makhluk Tuhan lainnya, mungkin. Jadi, wajar kan jika aku juga bisa merasakan rindu yang teramat menderu ? Baiklah. Jujur, sebelumnya aku memang belum pernah merasakan hal seperti ini. Rindu serindu-rindunya rindu. Entahlah. Yang aku tau, rindu adalah soal waktu. Dan protes apa yang dapat kita lakukan terhadap waktu ? Tidak ada.
Sekali lagi, mungkin aku terlampau alay malam ini. Tapi biarlah. Meskipun malam ini kamu sangat menjengkelkan ( dan kali ini kamu benar-benar menjengkelkan ) , tapi tetap saja. Yang namanya rindu tidak mudah berlalu. Aku benar-benar tidak pernah merasakan rindu yang seperti ini sebelumnya. Baiklah, biarkan aku menikmati rinduku dalam malamku. Setidaknya, masih ada sisa-sisa baumu yang masih bisa kupeluk dan menghangatkan tidurku. Selamat malam.  Dan aku sungguh merindukanmu.

Tuesday, March 18, 2014

K.A.M.U.


Tanganku yang besarnya hanya separuh dari tanganmu.
Selamat malam, kamu. Kamu yang sepertinya dua hari ini ingin bersaing dengan mamahku,  menjadi the best moodboosterku. Kamu, yang mengatakan bahwa fotoku cantik tapi orangnya serem. Kamu, yang tadi sore minta dimasakin mie instan. Kamu, yang selalu mau bantuin habisin makananku di saat aku terlampau kenyang. Kamu, yang selalu minta injury time kalau di suruh pulang. Kamu, yang pinter banget bikin aku ketawa, atau hanya sekedar tersenyum. Kamu, yang menjadi manja seperti anak kecil saat kamu sakit, atau saat kita sedang berjauhan. Kamu, yang tidak pernah tidak ribut ketika kita bertemu, maaf untuk luka di lengan, tangan atau bahkan di dahimu. Kamu, yang sabar mengantarku mencari makanan masam saat tiba-tiba aku bertingkah seperti orang ngidam. Kamu, yang membawakan susu saat aku lelah. Kamu, yang memberikan motivasi agar aku selalu sehat. Kamu, yang berpura-pura sudah bangun saat aku menelepon untuk membangunkanmu, aku tau kok apakah kamu sudah terbangun atau belum. Kamu, yang memijat kepalaku saat aku terserang migrain, atau memijat kakiku saat aku kelelahan.Kamu, yang sering makan fuyung hai, kwetiauw, bakso, dan bakpau bersamaku. Eh, sudah lama kita tidak pernah makan bakpau. Kamu, yang tidak mau mengakui saat aku kurusan. Kamu, yang menyamakan aku dengan mobil SUV, dan kamu yang menjadi truk tronton-nya. Kamu, yang mengatakan jidatku seperti lampu neon, tapi kamu suka hidung dan bulu mataku kan ? Kamu, yang selalu sms “otw” dan “dpn” saat datang ke kosku. Kamu, yang sudah dua kali melihat aku menangis di depanmu. Ah, aku malu ! Aku tidak mau kamu melihatku menangis lagi. Kamu, yang hampir setiap pagi mengirim sms “Semangat kuliah :)”. Kamu, yang kepala dan kakinya tidak bisa diam saat duduk. Kamu orang pertama yang memanggilku dengan sebutan “tante gunung”.  Kamu, yang kalau nyanyi nada bisa berubah langsung 3 oktaf. Kamu, yang hampir pernah mau mati konyol bersamaku di rel kereta api. Kamu yang sering membuatku marah, tapi tidak pernah membuatku merajuk. Kamu yang alay, yang manja, yang menjengkelkan, yang…. ah, sudahlah. Nanti kamu besar kepala. Yang pasti, kamu seperti satpam, seperti dokter, seperti badut, dan seperti kasur.  Kamu menjaga, mengobati, menghibur, dan kamu memberikan rasa nyaman.