Saturday, September 21, 2013

Di Dalam Labirin Sendu

Selamat malam, jiwa berpancar cahaya semu.
Tatkala naluri enggan bersembunyi lagi, apa yang ada dalam kalbu hanyalah rasa sendu.
Mungkin, aku tak perlu memaksa untuk menahan rindu.
Iya, aku hanya perlu menyusuri lorong-lorong rindu yang entahlah di mana ujungnya.
Berlekuk-lekuk membangun labirin yang dibalut kegundahan.
Sekali lagi, aku tak perlu memaksa. Aku enggan bersembunyi lagi.
Meski sendiri dalam sepi, berkuasa dalam asa.
Semua itu hanyalah canduku yang menumpuk seiring waktu.
Bisikan merdu pun hanya akan menjadi halusinasi tak bertepi.
Seperti pantai yang kehilangan ombak. Sungguh tak lagi mempesona.
Ia tak punya kehangatan yang memeluknya erat, kehangatan yang selalu ada.
Seperti itu pula aku terperangkap dalam dimensi ini.
Begitu indah, namun menyakitkan.
Iya, kau pasti tahu, sesuatu yang indah namun menyakitkan.
Adakah sebutan lain yang pantas selain kata 'rindu' ?
Aku rindu cerita tak berujung, tawa lepas tanpa batas.
Aku rindu sendu tangisnya, pilu dalam bisu.
Aku rindu terbuai dalam erat peluknya, lega pada sandaran bahunya.
Aku rindu kehangatan bersamanya, bahagia di sampingnya.
Aku.... rindu orang terdekatku, yang selalu memahamiku.
Karena kenyataannya,
Ketenangan bersama orang terdekatku, masih tak bisa terkalahkan oleh orang yang ada di sekitarku.

1 comment: